Released by: Universal Music Indonesia
Empat tahun setelah albumThis Is War (2009), Jared Leto dan kawan-kawan yang tergabung dalam band pengusung rock-alternative, 30 Second to Mars, pun rupanya ingin kembali memanaskan industri musik dunia dengan album ke empat mereka, Love, Lust, Faith and Dreams. Dirilis pada tanggal 17 Mei, album tersebut mengenalkan single pertama yang bertajuk Up in The Air.
Single andalan mereka masih mengandalkan semangat antemik yang sangat bersemangat, lengkap dengan gimmick chant yang bergemuruh akan kali ini dibalut dengan sentuhan elektro-pop yang catchy. Secara umum Up in The Air mengandung komposisi formula ala rock-alternative yang kental. Beat drum masih menggebu dan bergemuruh sementara gitar elektrik masih menghadirkan rif-rif yang kencang.
Akan tetapi yang harus dicermati, bagaimana elektro-pop mengambil alih dasar bentukan lagunya. Beat drum yang bergemuruh adalah hasil olahan mesih yang terkadang didistorsi yang menimbulkan efek industrial. Ini yang menjadikan Up in The Air terdengar lebih “nge-pop” dari single-single 30 Seconds to Mars terdahulu. Tidak hanya nge-pop, namun juga dance-able.
Over all, it’s a catchy song. Masih terdengar cukup 30 Second to Mars-ish. Vokal Leto pun masih cukup lantang. Gegap gempita dan bergemuruh. Menarik jika ini yang menjadi pilihan mereka untuk album terbaru mereka tersebut.
Berbicara soal gimmick, lagunya diluncurkan melalui SpaceX CRS-2 dan dibuat tersedia untuk para kru Expedition 34 dan juga Expedition 35 crew di International Space Station untuk diputar pada tanggal 4 Maret.
0 komentar:
Posting Komentar